Di utiket.com anda dapat mencari dengan mudah dan menemukan harga tiket KA termurah untuk route kereta api di Indonesia, seperti tiket kereta api Blitar ke Jakarta. Harga tiket Kereta Api Blitar ke Jakarta mulai dari Rp. 250.000. Menemukan harga tiket KA paling murah serta informasi stasiun.
Ganti rute untuk dapat informasi Jakarta ke Blitar
Nama KA | Waktu Berangkat | Waktu Tiba | Waktu Perjalanan | Rute |
Matarmaja | 10:20 | 00:42 | 14j 22m | Kesamben - Pasar Senen |
Brantas | 14:00 | 02:39 | 12j 39m | Blitar - Jatinegara |
Gajayana | 15:58 | 03:10 | 11j 12m | Wlingi - Gambir |
Singasari | 16:45 | 05:57 | 13j 12m | Blitar - Jatinegara |
Majapahit | 19:55 | 08:37 | 12j 42m | Wlingi - Pasar Senen |
Stasiun Blitar termasuk stasiun yang berada di pusat kota Blitar, lebih tepatnya di Jalan Mastrip 75, Kepanjenkidul, Blitar, Jawa Timur. Stasiun Blitar dibangun oleh perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) dan dibuka pada 16 Juni 1884. Stasiun Blitar memiliki ketinggian 167 meter dari permukaan laut dan menjadi stasiun aktif paling barat di Daerah Operasi 8 Surabaya , lintas Bangli- Kertosono. Seluruh kereta api yang melintas di jalur selatan pasti singgah di stasiun Blitar baik kelas ekonomi, bisnis maupun esekutif. Stasiun Blitar kedepannya akan dijadikan sebagai meeting point sebagai tujuan Wisata Kereta Api, Sejarah, dan Budaya.
Membaca lebih lagi tentang kereta api ke Blitar
Stasiun Gambir adalah stasiun kereta api yang ada di wilayah Jakarta, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Timur No. 19-27, Jakarta Pusat. Stasiun ini merupakan stasiun terbesar yang ada di DKI Jakarta. Stasiun Gambir berada di tengah kota dan berdekatan dengan Monas atau Monumen Nasional. Stasiun ini dibangun pada tahun 1930an dengan nama Stasiun Koningsplein dan mulai dikelola pada tanggal 4 Oktober 1884. Stasiun ini dahulunya merupakan stasiun pertama yang ada di Koningsplein dan dikelola oleh Weltevreden Railway Station Well Contented. Stasiun ini dahulu merupakan stasiun pemberangkatan untuk rute Bandung dan Surabaya. Pada mulanya stasiun ini dirancang oleh SS (Staatsspoorwegen) dan bangunannya menggunakan atap yang bertumpu pada bantalan besi. Namun pada tahun 1917, stasiun ini diperbesar dan terus mengalami perubahan besar-besaran hingga sepuluh tahun kedepan dan menggunakan konsep art deco untuk bangunannya. Stasiun ini mengalami renovasi ulang secara besar-besaran pada tahun 1990.