Di utiket.com anda dapat mencari dengan mudah dan menemukan harga tiket KA termurah untuk route kereta api di Indonesia, seperti tiket kereta api Surabaya ke Jakarta. Menemukan harga tiket KA paling murah serta informasi stasiun.
Ganti rute untuk dapat informasi Jakarta ke Surabaya
| Nama KA | Waktu Berangkat | Waktu Tiba | Waktu Perjalanan | Rute |
| Sembrani | 08:00 | 16:34 | 8j 34m | Surabaya Pasar Turi - Gambir |
| Argo Bromo Anggrek | 09:10 | 17:15 | 8j 5m | Surabaya Pasar Turi - Gambir |
| Gaya Baru Malam Selatan | 12:00 | 01:11 | 13j 11m | Surabaya Gubeng - Jatinegara |
| Jayabaya | 14:25 | 01:26 | 11j 1m | Surabaya Gubeng - Jatinegara |
| Gumarang | 16:05 | 02:14 | 10j 9m | Surabaya Pasar Turi - Pasar Senen |
| Bima | 19:20 | 06:00 | 10j 40m | Surabaya Gubeng - Gambir |
| Kertajaya | 21:45 | 08:15 | 10j 30m | Surabaya Pasar Turi - Pasar Senen |
Stasiun Surabaya Pasar Turi merupakan stasiun besar yang berfungsi sebagai tempat pemberangkatan utama semua kereta api dari arah Surabaya yang melintasi jalur Pantura. Sedangkan untuk kereta api yang melintasi jalur selatan dan timur diberangkatkan melalui Stasiun Surabaya Gubeng. Stasiun ini berlokasi di Jalan Semarang No.1, Alun-Alun Contong, Bubutan, Surabaya Pusat dan melayani kereta api baik kelas ekonomi, bisnis maupun eksekutif.
Membaca lebih lagi tentang kereta api ke Surabaya
Stasiun Gambir adalah stasiun kereta api yang ada di wilayah Jakarta, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Timur No. 19-27, Jakarta Pusat. Stasiun ini merupakan stasiun terbesar yang ada di DKI Jakarta. Stasiun Gambir berada di tengah kota dan berdekatan dengan Monas atau Monumen Nasional. Stasiun ini dibangun pada tahun 1930an dengan nama Stasiun Koningsplein dan mulai dikelola pada tanggal 4 Oktober 1884. Stasiun ini dahulunya merupakan stasiun pertama yang ada di Koningsplein dan dikelola oleh Weltevreden Railway Station Well Contented. Stasiun ini dahulu merupakan stasiun pemberangkatan untuk rute Bandung dan Surabaya. Pada mulanya stasiun ini dirancang oleh SS (Staatsspoorwegen) dan bangunannya menggunakan atap yang bertumpu pada bantalan besi. Namun pada tahun 1917, stasiun ini diperbesar dan terus mengalami perubahan besar-besaran hingga sepuluh tahun kedepan dan menggunakan konsep art deco untuk bangunannya. Stasiun ini mengalami renovasi ulang secara besar-besaran pada tahun 1990.
IDR
