Yvo and utiketIndonesia

Sekilas Tentang Permainan Congklak

Sekilas Tentang Permainan Congklak

29 Nov 2013 18:16:00

Indonesia mempunyai banyak permainan tradisional. Beberapa permainan tradisional tersebut diantaranya adalah Congklak, Petak Umpet, Kelereng, Egrang, Lompat Tali, Ular Naga dan masih banyak lagi lainnya. Dahulu permainan tersebut sangat suka dimainkan oleh anak-anak Indonesia. Namun kini seiring berkembangnya teknologi, permainan tersebut sudah ditinggalkan. Dan anak-anak sekarang lebih suka memainkan permainan seperti Play Station, Xbox maupun Game Online.

Salah satu permainan tradisional yang dulu cukup digemari namun sekarang sudah jarang dimainkan adalah Congklak. Congklak adalah suatu bentuk permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh dua orang dengan menggunakan cangkang kerang, batu-batu kecil atau biji tumbuhan sebagai Biji Congklak. Selain itu permainan ini juga membutuhkan sebuah Papan Congklak. Papan tersebut biasanya memiliki enam belas lubang yang terbagi menjadi dua lubang besar pada kedua sisi serta empat belas lubang kecil yang saling berhadapan. Setiap tujuh lubang kecil serta satu lubang besar yang berada sisi kanan merupakan milik Sang Pemain. Namun ada pula Papan Congklak yang memiliki jumlah lubang kecil sebanyak lima atau sembilan buah lubang pada masing-masing sisi.

Permainan ini diawali dengan mengisi tujuh buah Biji Congklak pada tujuh lubang kecil tiap pemain. Setelah itu salah satu pemain dapat memulainya dengan memilih lubang mana yang akan diambil bijinya lalu meletakkan biji tersebut ke lubang di sebelah kanannya. Begitu seterusnya. Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lain maka pemain dapat mengambil biji tersebut dan melanjutkan mengisi. Dan bila biji habis di lubang besar milik sendiri maka pemain dapat memilih lagi lubang kecil miliknya dan melanjutkan mengisi. Peraturannya bila biji habis di lubang kecil milik sendiri maka pemain wajib berhenti dan berhak mengambil semua biji pada lubang kecil milik lawan di sisi yang berhadapan. Namun bila biji habis di lubang kosong milik lawan maka pemain wajib berhenti dan tidak mendapatkan apapun. Permainan akan berakhir bila sudah tidak ada lagi biji yang bisa diambil atau bila semua biji sudah terletak di lubang besar kedua pemain. Dan pemenangnya adalah pemain yang berhasil mengumpulkan biji terbanyak.

Permainan tradisional yang satu ini juga dikenal dengan banyak nama. Seperti halnya di Pulau Jawa permainan ini dikenal dengan nama Congklak, Dakon atau Dakhonan. Di beberapa daerah Sumatera yang masih kental dengan kebudayaan Melayu dikenal dengan nama Congkak. Di Bandar Lampung dikenal dengan nama Dentuman Lamban dan di Sulawesi dikenal juga dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang serta Nogarata. Di Timur Tengah dikenal dengan nama Mancala yang berasal dari bahasa Arab “Naqala” yang berarti “bergerak&rdquo ;. Sementara di daerah Afrika permainan ini dikenal dengan nama Wari yang berasal dari kata “Awari” yang berarti “rumah”.

Posts yang sama