Yvo and utiketIndonesia

Kecelakaan Kereta Api Terburuk di Indonesia

Kecelakaan Kereta Api Terburuk di Indonesia

13 Des 2013 01:56:00

Kereta api merupakan sarana transportasi umum yang cukup banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Banyak peristiwa menarik yang turut menemani perjalanan kereta api di Indonesia. Diantara peristiwa tersebut, ada beberapa peristiwa memilukan seperti kecelakaan kereta api di Indonesia. Ada beberapa kecelakaan kereta api yang cukup banyak memakan korban jiwa. Berikut daftar lima kecelakaan kereta api terburuk yang pernah ada di Indonesia :

Tragedi Bintaro 1987

Bisa dibilang kecelakaan yang terjadi di daerah Bintaro pada tanggal 19 Oktober 1987 ini adalah kecelakaan kereta api terburuk yang pernah ada di Indonesia. Kecelakaan kereta api yang terjadi antara KA 220 Patas Merak jurusan Tanah Abang-Merak dengan KA 225 jurusan Rakasbitung-Tanah Abang ini terjadi secara head to head. Kecelakaan ini disebabkan karena kelalaian petugas stasiun yang pada saat itu salah memberikan sinyal aman bagi kereta api dari Rangkasbitung, padahal saat itu tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran yang saat itu dalam kondisi penuh. Kecelakaan pun tidak bisa dihindari lagi, kecelakaan ini memakan korban yang cukup banyak yaitu 156 orang meninggal dunia dan lebih dari 300 orang terluka.

Kecelakaan Desember 2001

Kecelakaan ini terjadi tepat di hari natal yaitu tanggal 25 Desember 2001. Kecelakaan kereta api terjadi antara KA 153 Gaya Baru Malam Selatan dan KA 146 Empu Jaya. Kecelakaan terjadi di stasiun Ketanggungan Barat, Brebes sekitar pukul 04.33 WIB. Kecelakaan disebabkan oleh KA 146 yang melanggar sinyal masuk stasiun, dimana pada saat itu sinyal beraspek merah yang berarti kereta harus berhenti. Akibat pelanggaran tersebut kereta api Empu Jaya menabrak kereta api Gaya Baru yang pada saat itu sedang menunggu persilangan di jalur tiga. Akibat kecelakaan ini 31 orang meninggal dunia dan 53 orang lainnya mengalami luka berat.

Kecelakaan April 2006

Kecelakaan ini terjadi pada dini hari pukul 02.15 WIB di Grobogan tanggal 16 April 2006. Kecelakaan terjadi antara KA Sembrani yang datang dari arah Jakarta dan akan masuk ke stasiun Gubug dengan KA Kertajaya yang akan keluar dari stasiun Gubug. Pada saat itu KA Kertajaya masuk ke stasiun Gubug di jalur satu dan KA Gumarang masuk ke Stasiun Gubug di jalur dua. Namun tiba-tiba setelah KA Gumarang melintas, KA Kertajaya tanpa menunggu aba-aba langsung keluar dari stasiun dan pindah ke jalur dua. Sementara itu KA Sembrani datang dari arah Jakarta dengan kecepatan tinggi, akibatnya kecelakaan tak bisa dihindari. Kecelakaan ini menyebabkan 14 orang meninggal dunia.

Kecelakaan Januari 2007

Kecelakaan ini merupakan kecelakaan tunggal yang terjadi pada subuh dini hari pada tanggal 16 Januari 2007. Mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan ratusan orang lainnya luka-luka. Kecelakaan rangkaian KA Bengawan jurusan Solo-Tanah Abang terjadi di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Penyebab kecelakaan ini yaitu sambungan gerbong kereta api yang terputus, akibatnya gerbong empat jatuh ke sungai dan gerbong lima hingga gerbong dua belas miring di atas rel.

Kecelakaan Desember 2013

Kecelakaan ini merupakan kecelakaan terburuk di tahun 2013 dan dikenal dengan Tragedi Bintaro Jilid Dua. Kecelakaan terjadi pada tanggal 9 Desember 2013 sekitar pukul 11.20 WIB antara KRL Commuter Line dengan truk tangki milik PT. Pertamina di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Menurut informasi kecelakaan terjadi karena truk tangki nekat menerobos perlintasan di saat kereta tengah melintas. Kecelakaan dahsyat pun tak terhindari. Tabrakan membuat truk tangki terdorong sekitar 20 meter dan meledak, sedangkan gerbong depan kereta yang merupakan gerbong khusus wanita terguling ke kiri. Kecelakaan ini mengakibatkan setidaknya lebih dari 81 orang luka-luka dan beberapa orang meninggal dunia termasuk masinis, asisten masinis, teknisi kereta serta beberapa penumpang kereta.

Posts yang sama